Critical review
Teori Lingkungan Kota Dan Isu Lingkungan Perkotaan
Teori Lingkungan Kota
Awal abad XXI ini persoalan lingkungan telah bertambah
semakin rumit. Persoalan lama masih banyak yang belum berhasil diselesaikan
seperti sampah/MSW dan bencana alam yang telah menimbulkan dampak lingkungan,
namun isu-isu baru (emerging issue)
telah muncul, antara lain persoalan e-waste, dan perubahan iklim yang berdampak
serius terhadap kesehatan manusia. Persoalan-persoalan baru tersebut telah
menambah kerumitan permasalahan di kawasan perkotaan, karena sebagian besar
sumbernya justru di wilayah perkotaan.Tuntutan hidup di perkotaan telah
menimbulkan gaya hidup yang serba cepat dan menuntut penggunaan fasilitas
modern seperti alat-alat elektrik dan elektronik serta konsumsi energi yang
terus meningkat yang ternyata telah menimbulkan dampak negatif serius bagi
kehidupan umat manusia. Upaya untuk mewujudkan clean land, clean water dan
clean air di daerah perkotaan perlu terus dilakukan, karena kualitas lingkungan
yang buruk telah menimbulkan dampak serius bagi kehidupan manusia. Salah satu
hasil kajian menunjukkan bahwa akibat lingkungan yang buruk, masyarakat miskin
Indonesia terpaksa harus membelanjakan dana yang sangat besar (sekitar 43
triliun rupiah) untuk biaya pengobatan yang semestinya dapat di dayagunakan
untuk keperluan yang lebih produktif dan bermanfaat langsung bagi peningkatan
kualitas kehidupannya.
Isu Lingkungan
Perkotaan
Masalah
lingkungan perkotaan adalah ancaman terhadap masyarakat saat ini atau masa
depan baik yang mengakibatkan kerusakan yang disebabkan manusia terhadap
lingkungan fisik. Masalah lingkungan perkotaan yang paling sering ditemui
adalah pembangunan perkotaan berkaitan dengan masalah lingkungan.
Masalah-masalah tersebut adalah masalah kesehatan lingkungan seperti air minum
tidak memadai dansanitasi, polusi udara dalam ruangan dan crowding berlebihan,
masalah-masalah regional seperti polusi udara, tidak memadainya pembuangan
limbah, pencemaran badan air dan hilangnya daerah hijau, dampak kegiatan
perkotaan seperti gangguan ekologi dan sumber daya, deplesi dan emisi bahan
kimia dan gas rumah kaca, dampak beban lingkungan regional atau global yang
mungkin timbul dari kegiatan di luar batas-batas geografis kota, tetapi akan
mempengaruhi orang yang hidup di kota. Ada sejumlah tantangan lingkungan yang
muncul dalam kota-kota, yaitu menyediakan jasa lingkungan dasar dengan cara
yang paling efektif melindungi kesehatan, akses ke sanitasi yang aman diminum,
air dan fasilitas drainase, manajemen yang tepat pengumpulan sampah dan
pembuangan, pengurangan polusi dalam rumah tangga dengan menyediakan bahan
bakar bersih untuk memasak dan ventilasi rumah tangga ditingkatkan,
identifikasi dan pelaksanaan terpadu pendekatan untuk lingkungan perkotaan
untuk mencegah serta menanggulangi dampak dari polusi dan degradasi.
Tantangan-tantangan
tersebut sampai saat ini belum seluruhnya dapat dipenuhi, hal tersebut dapat
kita lihat mulai dari hal terkecil sekalipun, contohnya seperti masalah sampah.
Kesadaran masyarakat akan arti pentingnya kebersihan masih sangat kurang.
Banyak dari kalangan masyarakat yang menganggap remeh masalah sampah baik
masalah sampah pada masing-masing rumah tangga apalagi masalah sampah seluruh
kota. Masyrakat disuatu kota diharapkan memiliki kesadaran agar tidak membuang
sampah disembarang tempat. Dimulai dari hal sekecil itu saja sudah dapat
membatu mengatasi masalah lingkungan yang sudah sering menjadi masalah dalam
sebuah perkotaan. Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor
manusia, antara lain terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan
suara) sebagai dampak adanya kawasan industri, terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya
drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran
sungai dan dampak pengrusakan hutan, terjadinya tanah longsor, sebagai dampak
langsung dari rusaknya hutan. Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung
maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara
lain penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan), perburuan liar, merusak
hutan bakau, penimbunan rawa-rawa untuk pemukima, pembuangan sampah di
sembarang tempat, bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS), pemanfaatan
sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
Manusia
selalu berurusan tepat dengan kecelakaan dan bencana lingkungan yang berasal
dari kedua alam dan melakukan upaya, namun tetap saja beberapa situs terburuk
dari bencana ekologi ditemukan di dalam dan sekitar kota.Kemiskinan perkotaan
dan kondisi lingkungan saling terkait. Kemiskinan ini diperburuk oleh ancaman
lingkungan yang menjelaskan bagian besar dari kesehatan yang buruk, awal
kematian dan penderitaan bagi manusia.Faktor lingkungan perkotaan yang
mempengaruhi kesehatan manusia, khususnya di lapangan kesuburan. Memahami
pengaruh urbanisasi terhadap pasokan makanan sistem pangan yaitu, pemasaran dan
distribusi. Karena pasokan makanan tercemar di daerah perkotaan.Perkotaan
gepeng, populasi meningkat di daerah perkotaan, menyebabkan penurunan jumlah
ruang terbuka yang tersedia dan kaum miskin kota akan tinggal di pinggiran
kota. Pemukiman-pemukiman menjadi kumuh dari paling mengerikan dan mempengaruhi
lingkungan, konsumsi perkotaan dan pola produksi adalah akar atau penyebab
utama kerusakan lingkungan. Oleh karena itu pengelolaan lingkungan perkotaan
yang lebih baik diperlukan.
Sumber : rohman,aditya.2012.”
teori-lingkungan-kota-isu-lingkungan-kota”.dalam
www.edukasi.kompasiana.com.29/03/2012
Critical Review By Mentari Sembiring