Twitter
Kelompok 17 SST 2013 Fakultas Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro

Teori Lingkungan Kota Dan Isu Lingkungan Perkotaan

Author Plano Undip 2013 Kelompok 17 - -
Home » Teori Lingkungan Kota Dan Isu Lingkungan Perkotaan


Critical review

Teori Lingkungan Kota Dan Isu Lingkungan Perkotaan

Teori Lingkungan Kota

Awal abad XXI ini persoalan lingkungan telah bertambah semakin rumit. Persoalan lama masih banyak yang belum berhasil diselesaikan seperti sampah/MSW dan bencana alam yang telah menimbulkan dampak lingkungan, namun isu-isu baru (emerging issue) telah muncul, antara lain persoalan e-waste, dan perubahan iklim yang berdampak serius terhadap kesehatan manusia. Persoalan-persoalan baru tersebut telah menambah kerumitan permasalahan di kawasan perkotaan, karena sebagian besar sumbernya justru di wilayah perkotaan.Tuntutan hidup di perkotaan telah menimbulkan gaya hidup yang serba cepat dan menuntut penggunaan fasilitas modern seperti alat-alat elektrik dan elektronik serta konsumsi energi yang terus meningkat yang ternyata telah menimbulkan dampak negatif serius bagi kehidupan umat manusia. Upaya untuk mewujudkan clean land, clean water dan clean air di daerah perkotaan perlu terus dilakukan, karena kualitas lingkungan yang buruk telah menimbulkan dampak serius bagi kehidupan manusia. Salah satu hasil kajian menunjukkan bahwa akibat lingkungan yang buruk, masyarakat miskin Indonesia terpaksa harus membelanjakan dana yang sangat besar (sekitar 43 triliun rupiah) untuk biaya pengobatan yang semestinya dapat di dayagunakan untuk keperluan yang lebih produktif dan bermanfaat langsung bagi peningkatan kualitas kehidupannya.

Isu Lingkungan Perkotaan
Masalah lingkungan perkotaan adalah ancaman terhadap masyarakat saat ini atau masa depan baik yang mengakibatkan kerusakan yang disebabkan manusia terhadap lingkungan fisik. Masalah lingkungan perkotaan yang paling sering ditemui adalah pembangunan perkotaan berkaitan dengan masalah lingkungan. Masalah-masalah tersebut adalah masalah kesehatan lingkungan seperti air minum tidak memadai dansanitasi, polusi udara dalam ruangan dan crowding berlebihan, masalah-masalah regional seperti polusi udara, tidak memadainya pembuangan limbah, pencemaran badan air dan hilangnya daerah hijau, dampak kegiatan perkotaan seperti gangguan ekologi dan sumber daya, deplesi dan emisi bahan kimia dan gas rumah kaca, dampak beban lingkungan regional atau global yang mungkin timbul dari kegiatan di luar batas-batas geografis kota, tetapi akan mempengaruhi orang yang hidup di kota. Ada sejumlah tantangan lingkungan yang muncul dalam kota-kota, yaitu menyediakan jasa lingkungan dasar dengan cara yang paling efektif melindungi kesehatan, akses ke sanitasi yang aman diminum, air dan fasilitas drainase, manajemen yang tepat pengumpulan sampah dan pembuangan, pengurangan polusi dalam rumah tangga dengan menyediakan bahan bakar bersih untuk memasak dan ventilasi rumah tangga ditingkatkan, identifikasi dan pelaksanaan terpadu pendekatan untuk lingkungan perkotaan untuk mencegah serta menanggulangi dampak dari polusi dan degradasi.
Tantangan-tantangan tersebut sampai saat ini belum seluruhnya dapat dipenuhi, hal tersebut dapat kita lihat mulai dari hal terkecil sekalipun, contohnya seperti masalah sampah. Kesadaran masyarakat akan arti pentingnya kebersihan masih sangat kurang. Banyak dari kalangan masyarakat yang menganggap remeh masalah sampah baik masalah sampah pada masing-masing rumah tangga apalagi masalah sampah seluruh kota. Masyrakat disuatu kota diharapkan memiliki kesadaran agar tidak membuang sampah disembarang tempat. Dimulai dari hal sekecil itu saja sudah dapat membatu mengatasi masalah lingkungan yang sudah sering menjadi masalah dalam sebuah perkotaan. Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri,  terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan, terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan. Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan), perburuan liar, merusak hutan bakau, penimbunan rawa-rawa untuk pemukima, pembuangan sampah di sembarang tempat, bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS), pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
Manusia selalu berurusan tepat dengan kecelakaan dan bencana lingkungan yang berasal dari kedua alam dan melakukan upaya, namun tetap saja beberapa situs terburuk dari bencana ekologi ditemukan di dalam dan sekitar kota.Kemiskinan perkotaan dan kondisi lingkungan saling terkait. Kemiskinan ini diperburuk oleh ancaman lingkungan yang menjelaskan bagian besar dari kesehatan yang buruk, awal kematian dan penderitaan bagi manusia.Faktor lingkungan perkotaan yang mempengaruhi kesehatan manusia, khususnya di lapangan kesuburan. Memahami pengaruh urbanisasi terhadap pasokan makanan sistem pangan yaitu, pemasaran dan distribusi. Karena pasokan makanan tercemar di daerah perkotaan.Perkotaan gepeng, populasi meningkat di daerah perkotaan, menyebabkan penurunan jumlah ruang terbuka yang tersedia dan kaum miskin kota akan tinggal di pinggiran kota. Pemukiman-pemukiman menjadi kumuh dari paling mengerikan dan mempengaruhi lingkungan, konsumsi perkotaan dan pola produksi adalah akar atau penyebab utama kerusakan lingkungan. Oleh karena itu pengelolaan lingkungan perkotaan yang lebih baik diperlukan.
Sumber : rohman,aditya.2012.” teori-lingkungan-kota-isu-lingkungan-kota”.dalam www.edukasi.kompasiana.com.29/03/2012
Critical Review By Mentari Sembiring