CRITICAL
REVIEW MENGENAI ISU PERKOTAAN/PERENCANAAN
PERKANTORAN DI DKI AKAN DITATA SEPERTI DI SINGAPURA
BERITAJAKARTA.COM —
16-09-2013 20:03
Pemerintah Provinsi
(Pemprov) DKI Jakarta akan menata gedung perkantoran di sepanjang kawasan
Sudirman- MH Thamrin dan Kuningan-Casablanca seperti di negara Singapura.
Nantinya, gedung perkantoran di kedua kawasan tersebut juga memiliki akses
untuk pejalan kaki dan kendaraan roda dua.
"Jalan kecil di antara gedung bisa dilalui pejalan kaki, motor, ataupun digunakan sebagai tempat pedagang kaki lima (PKL) berjualan," kata Basuki T Purnama, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Senin (16/9).
Basuki mengaku, konsep penataan gedung yang akan diterapkan di kedua kawasan ibu kota itu terinspirasi dari Singapura. Sebab, Singapura telah lebih dahulu menerapkan desain tata ruang yang baik.
"Modelnya seperti di Singapura. Kita tidak contek, tetapi karena di sana sudah benar aturnya," ungkapnya.
Ia menjelaskan, pihaknya telah bertemu dengan salah seorang arsitek dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang memiliki pengalaman perihal desain urban untuk masukan terkait struktur terbaik perkantoran di ibu kota.
"Dibuat plaza yang bagus, di tengahnya ada kios PKL yang bagus dibuat dari keramik dengan konsep 24 jam lampu terang. Jadi setiap orang bisa lalu lalang di jalan antar gedung, terutama di Sudirman pas jalur MRT," jelasnya.
"Jalan kecil di antara gedung bisa dilalui pejalan kaki, motor, ataupun digunakan sebagai tempat pedagang kaki lima (PKL) berjualan," kata Basuki T Purnama, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Senin (16/9).
Basuki mengaku, konsep penataan gedung yang akan diterapkan di kedua kawasan ibu kota itu terinspirasi dari Singapura. Sebab, Singapura telah lebih dahulu menerapkan desain tata ruang yang baik.
"Modelnya seperti di Singapura. Kita tidak contek, tetapi karena di sana sudah benar aturnya," ungkapnya.
Ia menjelaskan, pihaknya telah bertemu dengan salah seorang arsitek dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang memiliki pengalaman perihal desain urban untuk masukan terkait struktur terbaik perkantoran di ibu kota.
"Dibuat plaza yang bagus, di tengahnya ada kios PKL yang bagus dibuat dari keramik dengan konsep 24 jam lampu terang. Jadi setiap orang bisa lalu lalang di jalan antar gedung, terutama di Sudirman pas jalur MRT," jelasnya.
sumber:
folmer.2013.http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?idwil=0&nNewsId=56100 Diunduh pada: 17
September 2013 pukul 11:27 WIB
CRITICAL REVIEW
Berdasarkan
apa yang diutarakan di atas, langkah pemerintah kota Jakarta cukup bagus.
Singapura adalah salah satu negara maju di Asia yang juga ikut memegang peranan ekonomi dunia terbukti dari nilai
tukar rupiah terhadap dollar Singapura yang besar. Singapura juga menjadi salah
satu tujuan pendidikan. Hal itu tak lepas dari hasil perencanaan tata ruang
yang baik yang mampu mendukung perkembangan zaman.
Dalam
merencanakan suatu hal, mesti dipertimbangkan dulu berbagai macam aspek yang
berkaitan dengan rencana yang dibuat. Jakarta sudah terkenal dengan
kemacetannya. Sehingga hal pertama yang harus dibenahi oleh Pemkot Jakarta
adalah mengenai kemacetan yang telah menggurita itu. Misalnya dengan
mengoptimalkan transportasi massal agar bisa menekan jumlah kendaraan bermotor
yang memakai jalan.
Selain
itu, jalan untuk pejalan kaki juga harus mendapat perhatian sebelum membangun
gedung-gedung. Pejalan kaki seringkali menjadi korban pengendara kendaraan
bermotor yang bertindak semena-mena seperti mengambil alih trotoar untuk jalur
sepeda motor. Tidak hanya itu , para PKL juga sering menggelar dagangan di
jalur yang peruntukkan bagi pejalan kaki. Jikalau ingin meniru konsep luar
negeri, hendaknya bagian ini mendapat perhatian yang serius karena di luar
negeri sana jalur untuk pejalan kaki ditata dengan baik. Dan juga di sepanjang
jalur pedestrian itu ditanam pohon-pohon pelindung agar para pejalan kaki pun
merasa aman dan tentunya sepanjang jalur itu dilengkapi pula dengan
tempat-tempat sampah.
Adapun
rencana pemakaian jalan kecil yang terdapat diantara gedung yang bisa digunakan
PKL , sepeda motor ,atau pejalan kaki, dapat menimbulkan masalah apabila
direalisasikan. Sebaiknya dikhususkan bagi satu pihak saja, contohnya hanya
diperuntukkan bagi pejalan kaki. Karena apabila digabungkan, tentu akan
menambah kesemrawutan dan akhirnya muncul lagi masalah baru.
Rencana
membangun plaza yang ditengahnya ada kios PKL tampaknya sedikit aneh. Para
konsumen di kota besar biasanya kurang
mempercayai barang-barang yang dijual oleh PKL. Mereka biasanya akan memilih
berbelanja ke plaza yang terkesan lebih mewah dan memiliki kualitas yang jauh
diatas barang dangangan PKL. Ini tentunya akan merugikan si PKL sendiri karena
barang dagangan mereka menjadi tidak laku. Akan lebih baik jika para PKl diberikan tempat tersendiri namun
ditata dengan baik dan menarik sehingga akan menambah nilai lebih di mata
konsumen.
Dan
hal yang tak kalah pentingnya adalah menegakkan aturan dengan sebaik-baiknya.
Konsep menggabungkan gedung-gedung perkantoran dengan pejalan kaki, pengguna
sepeda motor dan PKL bukanlah hal mudah.
Di negara berkembang, aturan masih dianggap angin lalu sehingga yang
terjadi adalah kekacauan. Banyak PKL
yang belum memahami aturan-aturan yang ada dan berdagang sekehendak hati
mereka, begitupun pengendara sepeda motor. Alhasil, pihak yang paling lemah
yakni pejalan kaki terpaksa menjadi korban. Mereka berjalan dijalan yang kotor
dan penuh polusi. Apalagi bila jalanan juga mengalami kemacetan. Karena itu sangat penting sekali untuk
menegakkan aturan yang ada dengan sebaik-baiknya. Kalau perlu aturan itu
ditambah dan dipertegas agar rencana bisa berjalan dengan baik.
Critical Review By Endo Foury Lovenda