Twitter
Kelompok 17 SST 2013 Fakultas Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro

Peran Stakeholder sebagai Pengambil Kebijakan dalam Dunia Perencanaan

Author Plano Undip 2013 Kelompok 17 - -
Home » Peran Stakeholder sebagai Pengambil Kebijakan dalam Dunia Perencanaan




Stakeholder merupakan unsur terpenting suksesnya suatu kebijakan. Karena sumber utama acuan peraturan dan perencanaan yang dibuat adalah dari kebijakan pihak stakeholder. Stakeholder yang mempunyai kuasa dalam mengarahkan seperti apakah nantinya suatu kebijakan akan dibuat.
Stakeholder diartikan sebagai seorang yang memegang kuasa atas kebijakan-kebijakan yang mungkin dibuat. Jadi, dapat pula diartikan sebagai titik acuan atau titik pusat terciptanya suatu kebijakan. Stakeholder adalah penentu kelangsungan kehidupan pada suatu kelompok atau organisasi terstruktur. Ketika seorang stakeholder tidak mampu membuat kebijakan secara tepat sasaran, maka habislah tatanan peraturan yang akan terjadi.
Dalam dunia perencanaan, peran stakeholder sebagai pengambil kekuasaan sangatlah besar. Ia dijadikan sebagai kiblat terhadap kelangsungan perencanaan yang akan dibuat. Apakah kebijakan itu mengarah pada pembangunan yang seimbang, atau justru malah membawa suatu wilayah pada ketidakteraturan.
Stakeholder harus mampu memahami seperti apa kondisi wilayah yang sedang ia hadapi. Ia harus mengerti keadaan sosial di kawasan tersebut. Seperti apa kebiasaan yang sering mereka lakukan? Apa rutinitas mereka? Apa yang mereka butuhkan? Dan juga kemungkinan mengenai bagaimana sikap mereka dalam menerima kebijakan baru yang dibuat. Semuanya perlu dipertimbangkan.
Kondisi alam juga merupakan aspek yang harus dikuasai oleh seorang stakeholder. Agar perencanaan dapat dilaksanakan, stakeholder harus mengetahui kondisi alam wilayah yang akan dijadikan proyek. Apakah memungkinkan untuk menerima kebijakan yang akan dibuat, ataukah harus ada kebijakan baru yang lebih memungkinkan.
Selain yang disebutkan di atas, stakeholder juga harus mengerti beberapa aspek penting lainnya. Seperti masalah ekonomi, apakah akan efektif jika seorang stakeholder menetapkan kebijakan untuk membuat swalayan atau mall di daerah yang mayoritas penduduknya berpenghasilan dari kegiatan bercocok tanam. Atau ketika ia membuat kebijakan tetapi anggaran dana yang dibutuhkan terlalu besar. Itu tentunya akan membuat kebijakan-kebijakan yang dibuat sulit terealisasikan.
Dapatlah disimpulkan betapa besar pengaruh seorang stakeholder dalam dunia perencanaan. Seperti apa ia yang sebagai pengambil kebijakan seharusnya mampu menjadikan perubahan besar bagi suatu bangsa. Dengan pengambilan kebijakan yang bertanggung jawab dan mempertimbangkan kepentingan bersama, maka potensi-potensi yang terkandung di dalam suatu wilayah pasti akan dapat dioptimalkan seluruhnya.

By: Diah Mustikarini