Twitter
Kelompok 17 SST 2013 Fakultas Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro

Archive for September 2013




Teamwork atau kerjasama dalam tim adalah sesuatu yang harus bisa dilakukan oleh semua orang, terutama oleh seorang perencana. Perencana tak akan mungkin mampu melaksanakan proyeknya tanpa adanya suatu teamwork. Perencana tidak dapat berdiri sendiri karena jika itu terjadi, maka rencana yang ia buat tidak akan pernah dapat terealisasikan.
Dalam lingkup sesama perencana, mereka harus mampu bekerjasama dalam penyatuan ide atau gagasan sehingga didapatkan suatu keputusan bersama yang lebih objektif. Yang mana rencana yang dibuat ini tidak akan memberatkan pada satu pihak saja, namun akan menghasilkan sesuatu rencana yang lebih seimbang dan lebih menguntungkan banyak pihak. Mereka harus mampu menyatukan kerangka-kerangka rencana dalam pikiran mereka untuk direalisasikan sebagai terobosan atau kebijakan baru yang dapat mengubah tatanan kehidupan yang telah ada, menjadi lebih baik.
Wujud lain dari sebuah teamwork yang dapat dilakuakan oleh seorang perencana adalah kerjasama bersama dengan orang-orang yang dapat membantu kelangsungan rencananya. Perencana membutuhkan bantuan dari seorang arsitek dan seorang sipil untuk mengisi kekosongan wilayahnya. Begitupun juga dengan arsitek dan orang-orang teknik sipil, mereka membutuhkan ruang yang strategis untuk mengoptimalkan nilai guna bangunan yang mereka rancang. Semua itu akan mereka peroleh jika terdapat kerjasama yang baik antara pihak perencana dengan pihak perancang. Ketika seorang perencana tak dapat menjalankan kerjasama dengan baik, maka semua rencana yang ia buat tidak akan pernah dapat terlaksana.
Ketika masing-masing pihak bekerja sendiri-sendiri, maka hancurlah rancangan suatu kota atau wilayah. tidak akan ada ketepatan kebijakan ataupun keoptimalan penggunaan fungsi suatu kawasan. Tidak akan ada keseimbangan antara aspek yang satu dengan aspek yang lainnya. Proyek-proyek yang dibuatpun tidak akan membutuhkan waktu lama untuk bertahan. Seorang teknik sipil mungkin saja menempatkan proyeknya pada tempat yang labil. Seorang perencana mungkin juga harus membuang jauh-jauh rencananya karena tidak ada pihak yang ikut membantu pembangunan dan perealisasian rencana tersebut.
Pada dasarnya semua orang tidak dapat bekerja sendirian. Mereka saling membutuhkan satu sama lain. Mereka diberikan kekurangan serta kelebihan yang berbeda untuk dapat saling menyempurnakan. Itulah gunanya sebuah kerjasama. Ketika seseorang tak mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan suatu masalah, orang lain yang lebih tau dalam hal tersebut harus ikut membantu. Mereka harus bisa membagi tugas sesuai porsi dan kemampuan mereka. Tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih.
Ketika sebuah kerjasama dan pembagian tugas dalam suatu kelompok telah terlaksana dengan lancar, maka dapatlah dipastikan bahwa kegiatan perencanaan yang dilakukan ini mampu memasuki jenjang pembangunan secara optimal. Rencana ini akan lebih terstruktur dan lebih mudah untuk direalisasikan.
Menurut saya sendiri teamwork diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh sekelompok atau beberpa orang, yang bertujuan untuk mencapai satu kepentingan bersama. Teamwork adalah aspek penting dalam kelangsungan suatu proyek. Tanpa adanya kerjasama didalam tim, maka tujuan awal dari sebuah rencana tidak akan pernah terlaksana.

By: Diah Mustikarini




Sebagai seorang mahasiswa, kita harus mengetahui maksud dari kata mahasiswa itu sendiri. Menurut saya, mahasiswa merupakan suatu proses atau tahapan di mana seorang pelajar telah mencapai titik tertinggi perjalanannya. Dalam tahapan sebagai seorang mahasiswa ini, kita akan dituntut untuk mampu berpikir kritis serta harus mampu mengoptimalkan daya pikir kita untuk mencapai suatu output yang diinginkan.
Di balik pandangan buruk masyarakat tentang anarkisme dan demo-demo mahasiswa, mahasiswa pernah menjadi salah satu pelopor perubahan tatanan kehidupan bangsa. Dengan tekad dan perjuangannya, para mahasiswa berhasil melengserkan Presiden Soeharto yang sekaligus menjadi akhir dari masa orde baru dan sebagai awal munculnya orde reformasi. Hal itu merupakan contoh nyata peran mahasiswa sebagai agen perubahan.
Mahasiswa harus menyadari bahwa peranannya sangatlah penting bagi kelanjutan bangsa Indonesia. Ketika sikap dan perilaku mahasiswa tidak mencerminkan keluhuran dan kesatuan bangsa, maka dapatlah dipastikan bahwa kelangsungan hidup suatu bangsa akan sangat memprihatinkan. Namun  berbeda lagi ketika suatu bangsa mempunyai mahasiswa yang bersikap kritis dan peka terhadap masalah di sekitarnya.
Pemikiran, tenaga, semangat, dan tekad dari para mahasiswa inilah yang menjadi senjata luar biasa dalam upayanya untuk mengubah dan memperbaiki tatanan yang sudah ada. Mahasiswa sebagai kaum muda, kaum yang masih mempunyai tekad dan ambisi yang besar adalah alasan utama mengapa mereka dijuluki sebagai agen perubahan.
Selain itu, lingkungan kampus yang merupakan tempat utama mahasiswa, adalah sebuah tempat di mana mahasiswa dapat mengembangkan kreatifitasnya. Di tempat inilah para cendekia-cendekia muda dapat saling bertukar argumen dan dapat mengembangkan ide-ide mereka. Melalui kreatifitas-kreatifitas mereka, nantinya akan muncul suatu penemuan baru yang lebih revolusioner. Sebuah gagasan yang tidak hanya dibiarkan menjadi ide-ide yang berserakan, namun juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata.
Oleh karena itulah, maka mahasiswa sebagai generasi muda yang mempunyai semangat dan tekad yang kuat harus mampu ikut berkontribusi dalam perubahan serta perkembangan jaman. 

BY: DIAH MUSTIKARINI




Stakeholder merupakan unsur terpenting suksesnya suatu kebijakan. Karena sumber utama acuan peraturan dan perencanaan yang dibuat adalah dari kebijakan pihak stakeholder. Stakeholder yang mempunyai kuasa dalam mengarahkan seperti apakah nantinya suatu kebijakan akan dibuat.
Stakeholder diartikan sebagai seorang yang memegang kuasa atas kebijakan-kebijakan yang mungkin dibuat. Jadi, dapat pula diartikan sebagai titik acuan atau titik pusat terciptanya suatu kebijakan. Stakeholder adalah penentu kelangsungan kehidupan pada suatu kelompok atau organisasi terstruktur. Ketika seorang stakeholder tidak mampu membuat kebijakan secara tepat sasaran, maka habislah tatanan peraturan yang akan terjadi.
Dalam dunia perencanaan, peran stakeholder sebagai pengambil kekuasaan sangatlah besar. Ia dijadikan sebagai kiblat terhadap kelangsungan perencanaan yang akan dibuat. Apakah kebijakan itu mengarah pada pembangunan yang seimbang, atau justru malah membawa suatu wilayah pada ketidakteraturan.
Stakeholder harus mampu memahami seperti apa kondisi wilayah yang sedang ia hadapi. Ia harus mengerti keadaan sosial di kawasan tersebut. Seperti apa kebiasaan yang sering mereka lakukan? Apa rutinitas mereka? Apa yang mereka butuhkan? Dan juga kemungkinan mengenai bagaimana sikap mereka dalam menerima kebijakan baru yang dibuat. Semuanya perlu dipertimbangkan.
Kondisi alam juga merupakan aspek yang harus dikuasai oleh seorang stakeholder. Agar perencanaan dapat dilaksanakan, stakeholder harus mengetahui kondisi alam wilayah yang akan dijadikan proyek. Apakah memungkinkan untuk menerima kebijakan yang akan dibuat, ataukah harus ada kebijakan baru yang lebih memungkinkan.
Selain yang disebutkan di atas, stakeholder juga harus mengerti beberapa aspek penting lainnya. Seperti masalah ekonomi, apakah akan efektif jika seorang stakeholder menetapkan kebijakan untuk membuat swalayan atau mall di daerah yang mayoritas penduduknya berpenghasilan dari kegiatan bercocok tanam. Atau ketika ia membuat kebijakan tetapi anggaran dana yang dibutuhkan terlalu besar. Itu tentunya akan membuat kebijakan-kebijakan yang dibuat sulit terealisasikan.
Dapatlah disimpulkan betapa besar pengaruh seorang stakeholder dalam dunia perencanaan. Seperti apa ia yang sebagai pengambil kebijakan seharusnya mampu menjadikan perubahan besar bagi suatu bangsa. Dengan pengambilan kebijakan yang bertanggung jawab dan mempertimbangkan kepentingan bersama, maka potensi-potensi yang terkandung di dalam suatu wilayah pasti akan dapat dioptimalkan seluruhnya.

By: Diah Mustikarini




Selamat pagi bloggers :D Sekarang waktunya kita perkenalan dengan salah satu personil kelompok 17 yang kece-kece badai. hahaha, langsung saja sekarang kita tampilkan review potensi dari Rizka Nur Oktafiani. Yuk mari...
 
REVIEW POTENSI DIRI

Nama saya Rizka Nur Oktafiani, sering di panggil Rizka dan ada pula yang memanggil saya Okta. Saya di lahirkan di Pemalang pada tanggal 2 Oktober 1995, yaitu anak kedua dari dua bersaudara. Awal pendidikan saya di TK Pertiwi Banjaran, saya juga mengikuti pendidikan mengaji di TPQ AL-Ikhlas yaitu mulai dari umur 4 tahun. Kemudian pendidikan dasar saya di SD Negeri 4 Banjaran. Saat SD saya sering mengikuti pentas-pentas dan lomba-lomba seni kususnya menari. Saya sempat mengikuti sanggar tari mulai dari saya TK hingga saya duduk di kelas 3 SD. Mungkin dari situlah bakat saya untuk menari mulai muncul. Setelah lulus SD saya melanjutkan pendidikan saya di SMP Negeri 2 Taman, sejak SMP saya selalu mengikuti acara peragaan busana di kota saya tinggal. Saya tidak senang berolahraga, tetapi saya sangat senang dengan olahraga renang. Saat duduk di bangku kelas 8 SMP saya mengikuti organisasi kepramukaan dan saya menjabat sebagai sekertaris.  Lulus SMP kemudian saya melanjutkan ke SMA Negeri 1 Pemalang yang merupakan satu-satunya sekolah unggulan di kota saya dan termasuk sekolah rintisan bertaraf Internasional. Di SMA saya mulai mengikuti tarian daerah kembali yang sempat berhenti selama 3 tahun, karena waktu SMP saya menari tarian pancara Negara. Di SMA saya sempat menjadi ketua di salah satu ekstrakulikuler kesenian, yaitu tepatnya musik jawa atau gamelan. Saya juga pernah mengikuti seleksi Putri Kesenian Budaya Pemalang yang mewakili salah satu kantor Pemerintahan yang ada di kota saya tinggal. Tetapi saya tidak lolos karena tinggi badan saya hanya 155 cm. Saya sangat menyukai kebudayaan di Indonesia dan saya sangat senang belajar kebudayaan-kebudayaan kususnya kebudayaan dikota kelahiran saya.
Lulus dari SMA saya alhamdulilah diterima di salah satu Universitas Negeri terbaik di Indonesia yaitu Universitas Diponegoro tercinta dengan jurusan Teknik Planologi.


Oke. itu di tadi sedikit tentang Rizka. Now, kita lihat yuk, gimana sih angkatan 2013 teknik perencanaan wilayah dan kota UNDIP menurut dia? :D

REVIEW ANGKATAN


 Angkatan saya 2013 ini menurut saya cukup kompak walaupun terkadang kurang kompak, mungkin karena kita terdiri dari berbagai daerah dengan sifat dan karakter masing-masing, tetapi kita selalu berusaha untuk menjadi kompak. Disini saya mempunyai teman-teman baru yang begitu ramah-ramah. Pada angkatan 2013 ini saya pikir teman-teman mempunyai potensi semua. Mulai dari kesenian, menulis, berbicara dll. Apalagi di angkatan 2013 ini terdapat beberapa anak yang acceleration. Mereka semua mempunyai bakat. Ada pula yang pernah mengikuti lomba tingkat Asia, berbagai latar belakang di angkatan 2013 ini. Mereka juga pandai-pandai menggambar, pandai memimpin, dan berwawasan luas. Banyak yang pernah menjadi ketua OSIS dan ketua-ketua lain di organisasi. Cuma itu yang saya tahu, mungkin masih banyak lagi bakat-bakat mereka yang saya tidak ketahui. Semoga diangkatan 2013 ini kedepannya menjadi sukses-sukses semua, cepat lulus, dan cita-citanya tercapai semua.



CRITICAL REVIEW
PRO DAN KONTRA DALAM PEMBANGUNAN
 JALAN LAYANG ANTASARI-BLOK M

Pembangunan jalan layang Antarasi - Blok M, Jakarta Selatan menimbulkan pro dan kontraHal yang sering muncul dari pembangunan jalan layang, dalamprosesnya merupakan aspek yang perlu diperhatikan dalam pembangunan jalan layang.
Pembangunan jalan layang Pangeran Antasari-Blok M banyak menuai protes. Warga menuding pembangunan jalan layang itu telah menyalahi anasilis mengenail dampak lingkungan atau Amdal.
Buktinya selama pembangunan berlangsung, kurang lebih 150 pohon harus ditebang. Rencananya, jalan layang Antasasi memiliki panjang 4,8 kilometer, dengan lebar 17 meter, dengan ketinggian 10 meter yang sudah merelakan aset negara hilang.
Adapun hal-hal yang menunjang atau hal-hal posif yang digunakan dalam pembangunan jalan layang yaitu, dalam hal pemechan  permasalahan mobilitas dan aksesibiltas guna peningkatan kinerja lalu lintas, karena terjadi peningkatan kecepatan lalu lintas pada jalan layang karena biasanya jumlah akses jalan layang terbatas, sehingga konflik merging dan konflik diverging berkurang pada ramp masuk ataupun keluar.
Dalam hal kelancaran mengakibatkan penurunan gas buangan dari kendaraan, karena kendaraan yang jalan pada kecepatan rendah akan lebih tinggi tingkat pengeluaran gasnya ketimbang berjalan pada kecepatan yang lebih tinggi.
Kemudian dalam Hal yang negatif yaitu,
1.       P embangunan jalan baru di wilayah perkotaan akan meningkatkan mobilitas kendaraan pribadi yang akan menarik masyarakat untuk menggunakan kendaraan pribadi, ketimbang kendaraan umum, sehingga dalam waktu hanya beberapa tahun, jalanan sudah terjadi kemacetan lalu lintas, serta maraknya polusi udara dimana-mana.
2.        Kemudian ada juga hal negatif yang lain yaitu, mengganggu estetika kota, struktur, infrastruktur, baik jalan layangnya maupun tiang penyangga jalan layang yang mengganggu pandangan para pengendaraa, yang mengakibatkan cahaya matahari terganggu untuk sampai kepermukaan tanah.
3.       Dapat menimbulkan kekumuhan, permukiman dimana-mana.
4.       Dapat digunakan sebagai tempat parkir oleh pengguna sepeda motor pada saat hujan, dan hal ini merupakan pendukung dalam kemacetan lalu lintas karena lintasan dibawah jalan layang digunakan untuk parkir sepeda motorsaat  menunggu hujan reda.




Maka dari itu, dalam melakukan suatu produk, melakukan suatu keluaran, diperlukan adanya suatu pendapat. Pasti diserta dengan adanya Pro dan Kontra. Agar produk yang kita kemukakan dapat diterima oleh halayak ramai, dapat diterima ditengah masyarakat, maka  kita harus berpegang teguh pada kemusyawarahan.  Ini harus dipertimbangkan matang-matang. Lihat dampak positif maupun negatif dari suatu produk yang akan kita realisasikan. Tidak seperti pembangunan Jembatan Layang dari Antasari-Blok M, yang hanya diputuskan oleh beberapa pihak saja, sedangkan masyarakat sekitar kurang di ikutsertakan dalam keberadaan dan pembangunan jembatan tersebut. Pendapat saya, apabila kita sebagi planners, kita harus memikirkan dampak serta keuntungan dalam suatu rencana yang kita buat. Sudah strategis, dan sudah amankan dalam pembangunannya. Dan kita dituntut untuk mampu bekerja sama dengan semua pihak, agar apa yang kita rencanakan dapat terealisasi dengan baik.

Sumber: 2011. dalam www. jakartapress.com/detail/read/802/pembangunan-jalan-layang-antasari-blok-m-timbulkan-pro-dan-kontra
 Critical Review By Elsari MM Simanjuntak